Oleh: Taka Baruna, UNJ
Hirohiko Araki adalah seorang manga-ka dan pelukis asal Jepang yang lahir dan besar di Sendai, Jepang. Saat iakecil, ia sering membaca komik-komik dan buku-buku seni koleksi ayahnya. Setelah meninggalkan Universitas Pendidikan Miyagi tepat sebelum ia lulus, Araki mulai mengejar impiannya untuk menjadi seorang komikus.
Pada awalnya, hasil karyanya ditolak, namun setelah mencoba pada beberapa penerbit yang berbeda, karyanya diterima dan ia mulai menghasilkan beberapa serial manga. Serialnya yang paling terkenal adalah “Jojo’s Bizarre Adventure”, yang dimulai pada tahun 1987 dan masih berlanjut sampai sekarang. Tidak hanya panjang umur, namun serial karya Araki ini telah mengubah industri komik Jepang dengan sangat dahsyat. Tanpa serial “Jojo’s Bizarre Adventure”, ada kemungkinan bahwa serial-serial seperti “Naruto” atau “One Piece” tidak akan pernah ada.
Gaya gambar Araki biasanya fokus pada karakter dengan pose-pose yang sangat ekspresif, hampir seperti patung-patung Yunani kuno dengan bentuk badan yang sangat idealis. Bahkan, gaya shadingnya yang dramatis ditujukan untuk membuat karakter-karakter terlihat lebih menonjol. Semakin penting karakter tersebut dalam sebuah panel, semakin dramatis pose yang akan digambarnya. Gaya karakter Araki dalam serial-serialnya hampir selalu menggeluti dunia fashion desain, di mana karakter-karakter menggunakan baju dan gaya rambut yang menonjol dan menarik. Tidak jarang juga karakter menggunakan makeup seperti lipstick agar terlihat menonjol ketika diwarnai, meskipun karakter tersebut adalah seorang lelaki.
Araki senang menggunakan karya-karya seperti hasil karya Antonio Lopez atau Tony Viramontes (seniman-seniman fashion desain) sebagai referensi menggambarnya. Namun, inspirasi terbesarnya datang dari seniman seperti Paul Gauguin. Araki sangat terkesan dengan Teori Pewarnaan Gauguin. Araki juga senang dengan teknik-teknik yang digunakan Leonardo da Vinci dan seringkali menggunakan hasil karya Michelangelo sebagai referensi.
Dalam pewarnaannya, Araki tidak mementingkan konsistensi warna. Dalam sebuah lukisan tertentu, seorang karakter dapat memiliki rambut berwarna hitam, namun dalam lukisan berikutnya, karakter tersebut memiliki rambut hijau. Menurut Araki, warna ia gunakan untuk menyampaikan sebuah “mood” tertentu. Contonya, jika atmosfir lukisan tersebut riang dan cerah, maka ia akan menggunakan warna cerah untuk semua objek dalam lukisan tersebut dengan background yang gelap agar kontras.
Hasil-hasil karya Araki tidak hanya terkenal di Jepang. Lukisan-lukisannya pernah dipajang di Florence disponsori oleh brand fashion Gucci. Bahkan, karya-karyanya pernah dipamerkan di Louvre. Gaya gambar Araki telah dibilang sebagai “eksperimental”, namun ada pendekatan tertentu yang pasti dari gayanya.
Araki menggunakan cara lukis tradisional, karena ia merasa lebih nyaman dengan kuas dan cat. Lukisan-lukisan Araki biasanya campuran antara cat air dan tinta untuk garis (terutama tinta India). Namun, untuk pewarnaan, ia paling sering menggunakan cat air, bahkan untuk warna latar.
Araki sekarang berumur 57 tahun, masih tinggal di Jepang. Ia telah memiliki perusahaan sendiri bernama “Lucky Land Communications”. Perusahaan tersebut memiliki hak lisensi untuk serial “Jojo’s Bizarre Adventure”, tidak seperti serial komik lainnya di Jepang. Biasanya, sebuah serial komik dimiliki penuh oleh perusahaan penerbit, sama halnya dengan penerbit komik di Amerika.
Ada yang salah , One Piece dan Naruto itu terinspirasi dari Dragon Ball . Kalo JoJo Bizzare Adventure itu yang menginspirasi JoJo Reference, semacam referensi pose patung jaman dulu
terima kasih untuk koreksinya
Untuk power sistem one piece kelihatannya dari jojo